Ahmad Syech Albar lebih dikenal sebagai Ahmad Albar (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 16 Juli 1946) Lahir dari seorang pemusik dan pencipta lagu berirama Timur Tengah keturunan Arab, Syekh Albar dan Farida Al-Hasni, Ahmad Albar tumbuh dalam lingkungan yang kental dunia seni dan musik.
Keinginan bermusiknya tumbuh sejak masa kanak-kanak. Di usia relatif muda, anak kedua dari enam bersaudara telah rajin mengutak-atik alat musik dan menyanyi. Namun awal karirnya di dunia hiburan muncul justru bukan lewat musik, tetapi dunia akting. Ia membintangi film layar lebar Jenderal Kancil (1957).
Di saat anak sebayanya asyik bermain, Iyek, panggilan Ahmad Albar telah membentuk sebuah grup band dengan nama Bintang Remaja. Mereka beraksi dengan ikut serta dalam sebuah festival musik anak di Lapangan Banteng. Band ini hanya bertahan dua tahun. Kuarta Nada yang dia dirikan bersama Titi Qadarsih pun bernasib sama, bubar dalam seumur jagung.
Di masa remajanya, Iyek pindah ke negeri Belanda pada 1960 dan berdiam disana untuk belajar gitar klasik pada sekolah musik di Bergen OP Zoon. Di sela-sela studinya, di negeri kincir angin, Iyek melahirkan sebuah band yang bernama Take Five (1966). Walaupun sempat mereguk predikat sebagai vokalis terbaik dalam festival musik, band ini hanya bertahan setahun. Sebuah kelompok band Clover Leaf pada 1967 besutannya berhasil menelurkan album bertajuk Polydoor dan lima single berlirik bahasa Inggris seperti Tell The World, Don't Spoil My Day, Come Home, dan Grey Coulds. Single-single Clover Leaf berhasil memasuki tangga lagu populer di Belanda. Band tersebut sempat melakukan tur ke beberapa negara yang berbatasan dengan Belanda yaitu Belgia, Jerman, dan Luxemburg.
Setelah delapan tahun merantau, pada 1972, Iyek pulang bersama Ludwig Lemans, gitaris Clover Leaf . Mereka mengajak beberapa musisi bergabung. Kelompok band God Bless lahir setelah latihan Iyek, Ludwig, Donny Fattah, Fuad dan Jockie Soerjoprajogo sebelum pergelaran musik di Taman Ismail Marzuki 5 Mei 1973.
Album Perdana
Keinginan bermusiknya tumbuh sejak masa kanak-kanak. Di usia relatif muda, anak kedua dari enam bersaudara telah rajin mengutak-atik alat musik dan menyanyi. Namun awal karirnya di dunia hiburan muncul justru bukan lewat musik, tetapi dunia akting. Ia membintangi film layar lebar Jenderal Kancil (1957).
Di saat anak sebayanya asyik bermain, Iyek, panggilan Ahmad Albar telah membentuk sebuah grup band dengan nama Bintang Remaja. Mereka beraksi dengan ikut serta dalam sebuah festival musik anak di Lapangan Banteng. Band ini hanya bertahan dua tahun. Kuarta Nada yang dia dirikan bersama Titi Qadarsih pun bernasib sama, bubar dalam seumur jagung.
Di masa remajanya, Iyek pindah ke negeri Belanda pada 1960 dan berdiam disana untuk belajar gitar klasik pada sekolah musik di Bergen OP Zoon. Di sela-sela studinya, di negeri kincir angin, Iyek melahirkan sebuah band yang bernama Take Five (1966). Walaupun sempat mereguk predikat sebagai vokalis terbaik dalam festival musik, band ini hanya bertahan setahun. Sebuah kelompok band Clover Leaf pada 1967 besutannya berhasil menelurkan album bertajuk Polydoor dan lima single berlirik bahasa Inggris seperti Tell The World, Don't Spoil My Day, Come Home, dan Grey Coulds. Single-single Clover Leaf berhasil memasuki tangga lagu populer di Belanda. Band tersebut sempat melakukan tur ke beberapa negara yang berbatasan dengan Belanda yaitu Belgia, Jerman, dan Luxemburg.
Setelah delapan tahun merantau, pada 1972, Iyek pulang bersama Ludwig Lemans, gitaris Clover Leaf . Mereka mengajak beberapa musisi bergabung. Kelompok band God Bless lahir setelah latihan Iyek, Ludwig, Donny Fattah, Fuad dan Jockie Soerjoprajogo sebelum pergelaran musik di Taman Ismail Marzuki 5 Mei 1973.
Album Perdana
Album perdana God Bless bertajuk God Bless dirilis pada tahun 1975 sukses besar dan langsung membuat grup rock itu melejit. God Bless menjadi grup pembuka konser grup rock dunia Deep Purple. God Bless memainkan lagu-lagu luar seperti King Crimson, ELP, Kansas, dan James Gang pada hari kedua. Suara melengking khas Albar dan God Bless langsung menjadi idola baru di Indonesia. Berbagai liputan di media massa membuat kelompok ini makin tenar.
Sukses dengan God Bless, Albar lalu membentuk grup duo bersama vokalis AKA Band, Ucok Harahap yang juga sama-sama berambut kribo. Duet mereka menelurkan tiga album yakni, Neraka Jahanam (1977), Pelacur Tua (1978) dan Panggung Sandiwara (1978).
Akhir 1970-an, Albar mecicipi jenis musik lain dan menghasilkan album dangdut bertitel Zakia dengan berkolaborasi dengan beberapa artis lain. Albar menciptakan enam lagu, Zakia, Karena Harta, Mawar Merah, Raja Kumbang, Tuhan Ada, dan Beku. Tiga lainnya, yaitu Pernyataan diciptakan M Harris, Obral ciptaan titiek Puspa, dan Raja Sehari ciptaan Ian dan aransemen dari gitaris Ian Antono.
Kesuksesan album dangdut membuat pria kribo ini kembali terjun ke dunia film. Tak hanya bernyanyi dangdut, Ahmad Albar pun main dalam film Irama Cinta bersama ratu dangdut Elvy Sukaesih. Mereka berduet membawakan lima lagu yaitu, Aku Bahagia, Rasa Berdebar, Seharusnya Kau Tahu, Engkau Jauh, dan Lintah Darat.
Selama pertengahan 1970-an hingga akhir 1980an, Ahmad Albar mengeluarkan Album single, kolaborasi dan album God Bless. Album solo yang ia rilis diantaranya dengan Secita Cerita dan Skenario bersama Fariz RM, 123 bersama Farid Hardja, Dunia di Bakar bersama Areng Widodo (1988) dan Kartika dengan duet bersama Gito Rollies (1989).
Tahun 1990-an, saat God Bless tengah Berjaya, sebuah komunitas bagi pemusik di aliran rock terbentuk atas inisiatif istri Ian Antono, Titiek Saelan, yaitu Bengkel Musik Gong. Dari komunitas itu lahirlah grup musik rock dengan nama Gong 2000. Grup ini beranggotakan Ian Antono, Albert Wijaya, Yaya Muktio (drum), Harry Anggoman (keyboard), Donny Fatah dan vokalis Ahmad Albar.
Namun, yang bergabung dalam bengkel musiknya bukan hanya para musisi dari jalur rock, melainkan juga para musiskus jazz, seperti Mates (bas), Indra Lesmana (kibor), Gilang Ramadhan (drum) dan Yuke Semeru (basis) asal Bandung.
Dalam mengeluarkan album, Gong 2000 tak hanya berkolaborasi dengan grup dan musisi seperti Nicky Astria, Ikang Fawzi, Iwan Fals, Gito Rollies dan Hari Moekti. Ada empat album lahir di Gong 2000 yaitu Bara Timur (1991), Gong Live (1992), Laskar (1993) dan Prahara (1998 ).
http://id.omg.yahoo.com/celebrity/local/profile/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar