KORG, Sang PELOPOR INSTRUMEN MUSIK WORKSTATION

Korg sebagai penghasil instrumen keyboard memang belum sebesar nama Yamaha. Reputasinya baru berkibar ketika Januari 1988 memperkenalkan Musik Workstation M1, yang menggabungkan alat musik keyboard dengan suara berbasis PCM-ROM, mesin drum, sequencer (8 track) dan multiefek digital. M1 menyandang gelar raja synthesizer sejati, meski Korg tidak merinci jumlah M1 yang resmi terjual, namun dilaporkan mereka membuat lebih 100.000 unit pada dua tahun awal produksi. Kini M1 sudah tidak diproduksi lagi, namun masih populer dan tetap dipakai di kalangan keyboarist. M1 disebut sebagai pembuat pola dasar instrumen musik workstation, atau yang baisa disebut keyboard workstation. Instrumen musik workstation seri T dikeluarkan Korg tahun 1989. Terdiri dari keyboard dengan 61, 76, dan 88 tuts weight-action. Dengan display besar, pelengkap diskdrive, memory sequencer yang berlebih, opsi area RAM, dan dua pasang masukan MIDI-Keyboard Korg seri T disebut-sebut menggusung konsep workstation tingkat berikutnya. Korg kemudian mengeluarkan keboard seri O1/W pada tahun 1991. Seri O1/W ini meluaskan konsep alat musik workstation dengan fitur-fitur seperti polifoni ganda dan alur sequencer, multiefek digital yang dinamis, kartu PCM berkapasitas besar untuk penambahan opsi suara dari WaveShapping. Diciptakan Oleh Seorang Musisi Korg mengenalkan keyboard workstation X3 pada 1993, yang disusul dengan instrumen musik workstation X2 (1994), kemudian hadir keyboard workstation Trinity DRS yang membawa model DSP dengan 61, 76, dan 88 tuts weight action. Korg N364 (61 tuts) dan N264 (76 tuts) muncul pada tahun 1996, keduanya membuat 64 nada polifoni, arpeggiator dan RPPR (Real Time Play & Record). Dan, kemudian keyboard Triton Workstation/Sampler hadir tahun 1999, yang menjadi gambaran langkah muhtakir dari evolusi workstation buatan Korg. Keyboard ini menyediakan 3 model, Triton (61 tuts), Triton Pro (76 tuts), dan Triton ProX (88 tuts). Korg mengeluarkan keyboard workstation KARMA (Key Algorithmic Realtime Music Architecture) dan PA80 di tahun 2001. Karma membuat kombinasi suara, efek, dan kemampuan sequencing dari Triton dengan teknologi terbaru Variable Performance Modeller yang diciptakan pemusik/progerammer Stephen Kay. Sedangkan PA80 Professional Arranger mengenalkan kemampuan membuat komponsisi musik dan banyak kemudahan fungsi live performance.