[NC11-AM] Mendengarkan lagu-lagu lama selalu menimbulkan sebuah "rasa" akan adanya kenangan. kita bagai tersedot akan pusaran waktu lalu. kepingan-kepingan kenangan bagai Puzzle yang ada di depan mata. Dan itulah memang kenyataan yang pernah kita rasakan, baik suka, duka, tawa dan air mata. semua pernah menyatu membentuk kehidupan kita yang sekarang.
Mendengarkan "I can't quit your baby"-nya Zeppelin, mungkin telinga kita menyimak dengan indah, dan pikiran kita kadang di bawa ke sebuah kenangan masa lalu. entah itu kenangan yang menyenangkan atau mungkin menyedihkan. kenangan saat kita pacaran atau malah mungkin saat ditolak sang Pacar.
begitu juga lagu-lagu yang lain:
"heat of the moment"-nya ASIA, "you keep on Moving"-Deep Purple, "Imagine"-nya JOhn Lennon, "carpets crawlers"nya GENESIS, "Money"-nya PINK FLOYD, "Script for a jester's tears"-nya MARILLION, "Brown sugar"-nya Rolling Stone, "Yesterday"-nya The Beathles..dan banyak lagi.
atau mungkin juga lagu-lagu milik grup Indonesia lama.."Huma di atas Bukit"-nya God Bless, "laron-laron"-nya MAKARA, "Chopin Larung"nya Guruh GYpsy, "Cemburu"nya SUPER KID..dan masih banyak lagi lainnya.
atau mungkin menimbulkan sebuah kenangan tentang suatu keadaan negara dan dunia, saat kita mendengarkan lagu tersebut.
itulah kekuatan dari sebuah lagu..melekat, membekas, kadang membekap kesadaran kita. yang jadi pertanyaan adalah kenapa lagu-lagu lama terutama dari Grup-grup yang sekarang masih eksis maupun sudah tiada..selalu nikmat untuk di dengarkan dan tidak pernah lekang oleh Zaman. adakah ini sebuah subyektivitas ataukah ini karena para musisinya memang sudah berhasil menghasilkan masterpiece di Puncak karya ciptanya?
sehingga lagu-lagunya selalu abadi sepanjang masa.
Jika kembali ke era tahun 1960 – an dan 1970 – an, lirik lagu yang kritis dan jujur terhadap keadaan social masyarakat merupakan kekhasan tersendiri pada setiap karya musik rock yang lahir pada saat itu. Walau tidak seluruhnya karya musik bertemakan keadaan social karena ada juga yang masih berkisar dalam masalah percintaan, tetapi masalah social masyarakatlah yang cenderung mengilhami.
Classic Rock yang dapat diartikan sebuah bentuk genre musik yang muncul pada tahun 1960 dan 1970-an, ketika musik rock telah mencapai puncaknya. Dan pada waktu itulah band – band besar seperti The Beatles, The Doors, Deep Purple, The Rolling Stones, Led Zeppelin dan band lainnya yang mengusung rock berlomba – lomba dalam membentuk opini masyarakat dunia di setiap karya musik yang dibuatnya.
Apabila mengadopsi pendapat Adorno mengenai sebuah musik ideal maka menurutnya musik harus terlepas dari manipulasi unsur politis dan ekonomis ( dalam hal ini kehendak pasar ) serta musik harus mampu menginterpretasikan nilai – nilai kebenaran yang tidak berintensi pada objek tertentu .
Kesenian atau seni merupakan unsur budaya yang akan terus menemani perjalanan hidup dunia. Tanpa seni hidup menjadi kurang berarti. Dengan seni, hidup menjadi indah dan dunia menjadi semarak. Seni musik adalah salah satu bagian seni secara keseluruhan yang menggambarkan perkara hidup pada setiap alunan dan liriknya. Bahkan aliran musik atau jenis musik menandakan dan mempengaruhi keadaan jiwa si pemusik serta pendengarnya. Setiap karya musik dihasilkan tidak terlepas dari kenyataan lingkungan yang terjadi pada saat itu ataupun masa lalu. Ekspresi kebebasan dan realisasi diri tertuang pada karya musik. Seperti people lets stop the war yang dibawakan oleh Grandfunk Railroad, melukiskan kondisi negaranya yang terlibat pada peperangan dan berkeinginan agar dunia menghentikan setiap bentuk peperangan. Kekuatan musik dapat mempengaruhi opini publik dalam sebuah peristiwa. Lebih buruk lagi seni musik telah menjadi kebudayaan massa yang lelap dalam kesadaran semu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar